Minggu
pertama di bulan Juli 2017, hari itu aktifitas pagi dimulai dengan olahraga
mencuci pakaian, tidak menarik memang.... Apalagi disaat berlibur di negeri
Ibunda yang sudah lama kutungu-tunggu. Berbagai teori "bagaimana
menghindari olahraga mencuci" sudah dipikirkan sejak kemarin, sepertinya
teori "kalau tidak begini ya begitu" tidak ada yang pas di dunia
percucian saat ini. Memang sich, masih dalam suasana Lebaran kios-kios laundry
masih pada tutup, pahlawan-pahlawan laundry sedang menikmati libur tahunan di
daerah kelahiran mereka sambil berbagi hasil jerih payah yang dikumpulkan
selama bekerja di Ibukota.
1.Pahlawan
laundry
Tidak
terbayang olehku bagaimana Jakarta tanpa mereka; para ibu-ibu tukang cuci,
pekerja laundry & mesin cuci, tentu nyonya-nyonya ibukota sangat berduka
karena akan kehilangan waktu mereka untuk mencek status di halaman Facebook,
tidak sempat lagi berbalas pantun di WhatsApp serta main perang-perangan di
Twitter. Di era yang katanya globalisasi ini, wabah sosialita alam maya juga
berimbas ke dunia sosialita alam nyata, semoga ini tidak berdampak negatif ke
alam barzakh, Aameen.
Alhamdulillah,
akhirnya satu baskom besar pakaian kotor selama berLebaran di Bukittinggi
kemarin sudah tereksekusi, disusul oleh bunyi tuning...tuning di Handphone yang
aku pinjam dari Ibu. Suara yang sangat kukenal memberi salam dan berkata:
"Sudah siap-siap kah? Cecen on the way ketempatmu, kita MaKar di sekitar
Cibubur aja ya. "
What...?
Seumur-umur baru sekali ini diajak makar, sebelum sempat bertanya saluran
telefon sudah terputus.
2.Tips menghindari OTT
Ku
pandang isi koperku yang seperempat penuh karena tiga per empatnya sudah tereksekusi ditali jemuran. Seraya memilih
stock pakaian bersih yang tersisa, "Itsy Bitsy Unteenie Weenie Black Polka
Dot Abaya" pilihan ku jatuh pada abaya hitam berdoty-doty putih.
Abaya
yang satu ini sering mengikuti perjalanan & petualanganku. Pilihan tepat
untuk udara Jakarta yang panas, meskipun
bahannya tebal tetapi lentur serta dilapisi kain furing yang membuat rasa adem
dan nyaman di kulit, potongannya yang simpel membuat ku leluasa untuk bergerak,
sesuai dengan gaya
hukum Pythagoras berpakaian yang ku ciptakan untuk diriku sendiri: Simpel² +
Kualitas² = Classy² [ a² + b² = c² ].
Sering orang lupa atau tidak memahami bahwa disamping kualitas jahit, kualitas
kain tidak kalah penting dibanding design/model potongan pakaian. Pakaian akan
terlihat indah jika menggunakan bahan yang tepat dan nyaman bagi penggunanya. Meskipun harga sedikit diatas rata-rata pakaian berkualitas biasanya lebih awet
[bertahan lama].
"Be
Simple, Be Yourself & Be Original", setiap orang punya selera masing-masing dalam
berbusana, untuk diri sendiri saya lebih cendrung menghindari penampilan yang
OTT [Over The Top] serta yang memperlihatkan lekuk tubuh, bukannya sok sederhana atau sok alim, tetapi
karena saya merasa nyaman dengan pilihan ku itu. Tata cara seseorang dalam berbusana dapat mencerminkan kondisi jiwa & kepribadian pemakai nya, untuk itu berbusanalah dengan baik untuk diri sendiri bukan untuk orang
lain.
"Don't be a fashion victim", boleh-boleh saja mengikuti fashion atau trend, tetapi bukan berarti kita harus jadi korban fashion. Dalam mengikuti trend perlu diperhatikan juga cocok atau tidak nya trend tersebut. Baju yang bagus dengan trend terkini
belum tentu pas/bagus untuk semua orang, cocok atau tidaknya pakaian merupakan
gabungan serta kombinasi dari warna, ukuran, model dan bentuk tubuh si pemakai. Berbahagialah
jika bisa terlihat menawan dan anggun dengan pakaian yang simple dan santun tanpa memberi beban berat pada keuangan yg ada.
3.Di lokasi MaKar
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj3dGpSbHZd0lxtkXaa18ZmFor9aJpJfp-ILnoGRnaBj1CaF4eAU9EtCjizfDGDWSR9NFCY-r7YE6Qw1k-EMD1S82lmTIFmynzRTP0nmKM7JykWpeRSaOXgMglPMHYIHpUFi11KFpi51U/s1600/EW_Blog-NQ_S6_804069.jpg) |
*Meskipun sudah lama tak berjumpa, tidak akan butuh waktu lama untuk kembali merasakan keakraban seperti masa lalu. |
Meskipun
dengan kondisi yang tidak optimal, aku siap beraksi. Senang sekali dapat
fasilitas VIP dijemput & disetirin Cecen menuju lokasi MaKar. Menjelang bertemu Cecen rasa
ingin tahu tentang MaKar dan "Curiosity" apakah mata Cecen masih seperti dulu
membuatku penasaran. Mata yang cantik dengan warna abu-abu kebiruan seperti
orang Eropa, saya saja yang perempuan dulu suka melihat nya, apalagi kaum
Adam? [✔] Cek ternyata masih secantik dulu.
Setelah
mengalami sedikit kemacetan, sampai juga di lokasi MaKar tepat waktu. Disiang
panas begini terlihat sudah banyak mobil parkir di pelataran parkir, ada beberapa yang
keluar meninggalkan lokasi dan banyak juga yang baru datang. Selain aku & kawan-kawan ternyata
banyak juga yang ambil bagian di acara MaKar hari ini.
Ternyata sudah yang menunggu, dengan
mata berbinar-binar bahagia kurangkul kawan-kawan yang sudah sampai lebih dulu.
Sapaan hangat dan senyum bahagia membawa kesejukan di hati. Di balai-balai bambu
sambil bercanda ria cerita nostalgia di bangku kuliah dulu kamipun menyusun
strategi MaKar diselingi salat Dhuhur yang memang sudah waktunya.
Didahului
dengan acara cekrek.. cekrek di depan kamera, akhir nya acara MaKar dimulai,
sebagai informasi saja hari ini acara MaKar tidak pakai bakar-bakaran berhubung
tidak ada tukang sate yang lewat. Kami pun Makan sambil berkelaKar menikmati
kuliner negeri bahari yang maknyuss. Uuups ternyata ada yang berulang tahun
hari ini, sudah sangat lama tidak berjumpa membuat ku lupa, "Happy
Birthday Cecen, may Allah bless you always"
Acara
MaKar di Cibubur berakhir menjelang masuk waktu Ashar, kamipun meninggalkan lokasi menuju rumah Cecen sekalian numpang salat Ashar. Sepertinya acara berlanjut di rumah Cecen, tetapi saya mohon diri untuk pulang
lebih awal. Dengan rasa haru dan berterimakasih ku ucapkan Sayonara semoga kita
diberi rahmat oleh yang Maha pencipta & penjaga alam semesta agara kita
dapat berjumpa kembali.
4.
VIP plus plus
Lagi-lagi
fasilitas VIP aku dapati dari saudara ku Memen Melwani, enak memang diantarin sampai
rumah, bukan hanya disetirin aja ada tambahan lain, pokoknya plus plus dech. Terimakasih Af Rafles & Memen Melwani atas
plus-plusnya.
Banyak yang ingin ku ceritakan tentang aksi MaKar bersama mereka; Neneng Syofinar yang selalu mempunyai ide-ide menarik, Kimung
Mulyani kawan tertawa sebelum tidur di kos-kosan dulu, Een Enidawati yang selalu sedekah senyum membuat hati jadi tentram dan Uung Bukherma yang mempunyai hati yang lapang dan tenang setenang air telaga.
Selain itu ada rasa kangen untuk
bertemu dengan sobat ku Ita, "hai.. Ita Elita semoga kamu sehat & baik-baik saja". Uni Lis Lisnawati, serta Reni Ajo yang sempat aku hubungi tetapi gagal untuk
bertemu, begitu juga dengan Rina Efrida yang hanya sempat bertemu di bandara
Minangkabau, serta teman-teman lain yang belum ada kesempatan untuk bertemu.
Dimulai
dengan kisah pahlawan laundry, hingga sedikit berbagi tip gaya hukum Pythagoras ku sampai acara MaKar
di Cibubur. Sekarang saya disini duduk di depan layar monitor sambil memainkan
jemari di atas keyboard menyelingi aktifitas rutin ku. Untuk hari ini sampai
disini dulu.
Acara MaKar di Cibubur untuk menjalin silaturahmi & menjaga tali persahabatan - Ukhuwah Islamiyah yang
sudah lama terputus oleh jarak dan waktu.