Jumat, 29 Desember 2023

Muhaimin Iskandar: Berpikirlah Seperti Orang Minang.

*Muhaimin Iskandar (Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019–2024)*

Opini: Muhaimin Iskandar Wakil Ketua DPR RI.
Jakarta17 Juni 2021

Beberepa waktu lalu, di tahun-tahun politik yang panas, saya dalam kondisi pelik dalam mengambil keputusan. Entah mengikuti arus, entah melawan. Saya gamang melangkah, gugup bertindak, ruang gerak yang sempit kian merumitkan. 

Sementara dalam kekakuan, waktu terus berjalan. Ia (waktu) sedikit juga tidak mau menunggu. Keputusan yang akan saya ambil memang harus cepat, sebab akan menentukan nasib jutaan orang, bahkan arah dan nasib Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saya nakhodai. Sungguh teramat pelik.

Sebagai politisi, saya memang terbiasa dihempas badai, sudah sering dalam kondisi tak enak. Tapi waktu itu, badai yang datang tak biasa. Ia beriringan dengan gemuruh yang hebat. Di ujung kepasrahan, saya menemui beberapa sepuh, orang-orang tua yang kenyang pengalaman. Minta petunjuk. Saya memang terbiasa seperti itu, tak mau buru-buru memutuskan sesuatu. Bagi saya, musyawarah mufakat, adalah harga mati, apalagi jika keputusan yang akan diambil menyangkut hajat orang banyak.

Dari sekian banyak sepuh yang saya temui, ada satu orang yang hanya berucap satu kalimat. “Berpikirlah seperti orang Minangkabau,” katanya. Ini satu kata yang magis, saya tersentak, jaga dari keragu-raguan. Ya, saya harus berpikir seperti orang Minang. Orang-orang cadiak pandai dari Pulau Andalas. Orang-orang yang dalam memutuskan suatu perkara penuh kehati -hatian, samuik tapijak indak mati.

Para pemikir Minangkabau selalu punya spirit dalam bertindak, dan tak pernah gamang dalam mengambil keputusan. Indak ado kusuik nan indak salasai, indak ado karuah nan indak ka Janiah. Demikian falsafahnya. Saya terlecut untuk berpikir jernih dalam mengambil keputusan. 

“Berpikirlah seperti orang Minang,” kata itu terngiang. Ya, pada akhirnya, saya “menjadi” orang Minang dalam mengambil keputusan pelik itu, dan saya yakini, keputusan yang saya ambil tepat, nasib politik banyak orang terselamatkan, PKB melaju dan kini masuk dalam deretan partai pemenang dalam pemilihan umum.

Setelah badai politik berlalu, saya kian gandrung untuk “menjadi” orang Minang, dalam artian selalu menyelami kebiasaan-kebiasaan Minang, dan mengamalkannya dalam kehidupan. Semakin saya mempelajari Minangkabau, semakin saya jatuh cinta. Barangkali, nilai-nilai yang terkandung dalam adat dan budaya Minang pulalah yang membuat Agus Salim bisa menjadi diplomat ulung, menjadi pencerah bangsa.

Kekaguman pada Minangkabau itu pula yang membuat saya berkali-kali datang ke Sumatera Barat (Sumbar), yang menjadi pusat Minangkabau, datang ke Sumbar, bagi saya seperti datang ke gudang ilmu. Segala ada.

Setiap mengunjungi Sumbar, saya selalu menyempatkan berdiskusi. Dengan siapa saja. Saya yakin, orang Minang memiliki doktrin politik yang kuat, yang tak diajarkan di bangku sekolah. Ilmu politik yang mereka punya diasah dari surau ke surau, lapau ke lapau, hingga ke tanah tanah perantauan.

Saya suka berlama-lama di surau, duduk di lapau, mendengar ota orang Minangkabau. Kalau ada waktu luang di Jakarta, saya main-main ke Tanah Abang, tempat orang Minang banyak berniaga. Sekadar berdiskusi dan bertukar pikiran. Segala hal didiskusikan dengan bernas. Surau dan lapau memang menjadi wadah penting dalam mengasah keterampilan diplomasi orang Minangkabau. Itulah kenapa tak ada orang Minang yang buta politik, sekalipun dia tidak bersekolah tinggi.

Kecerdasan yang dimiliki oleh orang Minang, berbanding lurus dengan iman yang dimiliki. Tingkat religious orang Minang memang tidak akan bisa ditakar, keputusan yang diambil orang Minang, tidak semata didasari oleh pemikiran duniawi semata, tapi juga pemikiran religious. Keseimbangan antara ilmu dan agama membuat setiap keputusan yang diambil jarang meleset selalu tepat.

Minangkabau, baik secara suku, budaya dan sejarah, merupakan sebuah kemashyuran. Baik di masa silam, atau di masa sekarang. Majalah Tempo pada tahun 2000 bahkan mencatat, enam dari 10 tokoh penting di negeri ini pada abad 20, merupakan orang Minangkabau. Bahkan, dari empat pahlawan yang menjadi pendiri Republik Indonesia, tiga orang merupakan putera Minangkabau.

Lipatan kemashyuran Minangkabau memang tak bisa dimungkiri, tengoklah sejarah, bagaimana orang Minangkabau mengorbankan segalanya untuk bangsa ini. Terlepas dari nama besar Bung Hatta, Inyiak Canduang, Tan Malaka, Tuanku Imam Bonjol dan deretan nama besar lainnya, gerakan civil society di Ranah Minang yang berkiblat pada nasionalisme memang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

Pesawat ketiga yang dipunyai Indonesia dibeli dengan harta sumbangan perempuan -perempuan Minang. Bundo kanduang rela melepaskan gelang emasnya, liontin bahkan antingnya untuk pembeli pesawat Avro Anson RI-003.

Peristiwa bersejarah pada 27 September 1947 membuktikan, kalau bangsa dan negara ini adalah cinta pertama orang Minangkabau dalam ruang politik. Cinta yang melanda seluruh putra-putrinya tanpa terkecuali. Indonesia bagi orang Minang adalah harga mati, tidak bisa diganggu gugat. Saya sejujurnya, mengangkat topi atas sikap sejarah yang dilakukan.

“Menjadi” orang Minangkabau secara pemikiran, bagi saya suatu kebanggaan. Bahkan, gagasan -gagasan yang menjadi penopang tumbuh kembangnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dewasa ini banyak didasari oleh filosofi Minangkabau, dan terpengaruh oleh langkah politisi diplomasi pendahulu dari negeri cadiak pandai itu. Politik yang dimainkan orang Minang merupakan politik murni. Instrumennya kejujuran, amanah dan totalitas.

Tiga instrumen itu memunculkan hirarki politik yang dinamis. Orang Minangkabau tidak mengenal pola kepemimpinan otoriter. Beda dengan daerah lain, pemimpin di Minangkabau bukan pemimpin yang dikultuskan. Mereka, yang ditunjuk sebagai pemimpin, hanya ditinggikan seranting, didahulukan selangkah. Artinya, Demokrasi begitu hidup. Saya mengira, demokrasi yang paling bersih itu ada di Minangkabau. 

Bahkan, siapa saja di Minangkabau, tanpa menunjuk latar, asal, pangkat dan jabatan, punya hak untuk mengkritik. “Rajo adia rajo disambah, rajo zalim rajo disanggah”. Artinya, ketaatan orang Minangkabau pada pemimpinnya, berlaku Ketika pemimpinnya adil dan amanah. Tapi, ketika pemimpinnya sudah zalim, keluar dari jalur, masyarakat Minangkabau akan lantang bersuara, mengkritik. Filosofi inilah yang pada akhirnya membuat saya paham, kenapa orang Minang tidak punya urat takut dalam membela kebenaran, tajam mengkritik, dan keras dalam melawan. Mereka memang sudah diajarkan sedari kecil untuk terus menjaga nilai-nilai luhur, termasuk nilai dalam berpolitik. Jika nilai itu dilanggar, reaksi keras akan dilakukan. 

Minangkabau, bagi saya adalah harapan di lekuk-lekuk Bukit Barisan, wawasan kebangsaan mekar secara alami. Orang- orang Minangkabau, berwatak keras tentang kebenaran. Bagi mereka, kebenaran adalah jalan buntu. Tak bisa dibelok-belitkan. Harga mati. Itu kenapa, pada akhirnya banyak orang-orang Minangkabau yang bersuara lantang, melawan sesuatu yang menurut mereka pantas dilawan. Saya terkesima degan sikap Keminangan demikian, dan selalu berharap bisa “menjadi” orang Minang seutuhnya.
---------🌼---------

*Pengalaman & Karir politik

Dr. (HC) Drs. H.Abdullah Muhaimin Iskandar, M.Si. kerap dipanggil dengan nama Gus Muhaimin atau Cak Imin merupakan Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024. Gus Muhaimin adalah Kandidat Wakil Presiden RI 2024 nomor urut 1 (satu) yang berpasangan dengan Calon Presiden  Anies Rasyid Baswedan.

  • Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial Yogyakarta (1989) 
  • Ketua Korps Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial (1990)
  • Ketua PMII Cabang Yogyakarta (1991-1992)
  • Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994-1997)
  • Kepala Divisi Peneliti Lembaga Pendapatan Umum (1992-1994)
  • Kepala Litbang Tabloid Detik (1993)
  • Wakil Ketua DPR RI (1999-2004)
  • Ketua Dewan Tanfidziah DPP PKB 2002-2007
  • Sekretaris Jenderal DPP PKB (2004-2005)
  • Wakil Ketua DPR RI (2004-2009)
  • Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014)
  • Ketua Umum PKB (2005-2010)
  • Ketua Umum PKB (2019-2024)
  • Wakil Ketua DPR RI (2019-2024)


        🌼 NegeriQu 🌼 


Artikel ini telah tayang di 

https://covesia.com/warna-warni/111464/berfikirlah-seperi-orang-minang/

Jumat, 18 Juni 2021 10:09 WIB : https://lampung.poskota.co.id/2021/06/18/berpikirlah-seperti-urang-minang?halaman=3

https://klikpositif.com/muhaimin-iskandar-berpikirlah-seperti-orang-minang/

Jumat, 04 Januari 2019

Pesan untuk masa lalu

Pesan Untuk Masa Lalu


Berkaca akan masa lalu untuk menuju & mencapai kemenangan, Rasullulah Sallallahu 'Alayhi Wa Salam pernah mengingatkan (berkata), “setiap manusia banyak berbuat salah. Dan sebaik-baik dari orang-orang banyak berbuat salah adalah orang-orang yang memperbaiki kesalahannya  banyak bertaubat”. [HR Tirmidzi, no. 2499; Ibnu Majah, Ahmad, Darimi; dari sahabat Anas bin Malik].

Beruntunglah kita jika mengambil nasehat "pelajaran" dari peristiwa yang dialami sendiri, apalagi pelajaran hikmah berharga dari kisah-kisah yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’ân dan hadits-hadits yang shahîhKarena kisah-kisah tersebut disamping sudah pasti kebenarannya, bersumber dari wahyu Allâh Azza wa Jalla yang maha benar, juga karena kisah-kisah tersebut memang disampaikan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yusuf/12:111]
Khususnya yang berhubungan dengan Nabi kita, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wa Salam, meneladani kehidupan Beliau Shallallahu 'Alayhi Wa Salam dalam beragama merupakan kewajiban dan keutamaan besar bagi orang-orang beriman yang ingin meraih ridha Allah Azza wa Jalla.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [al-Ahzâb/33:21].
Alhamdulillah, semoga tahun ini kita lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan dapat melangkah pada Jejak-Jejak Cahaya Nabi Muhammad Sallallahu 'Alayhi Wa Salam & berharap ridha Allah Azza wa Jalla agar Husnul khatimah diakhir perjalanan kita di dunia, Aameen...........

Perkenalkan tetatngga baru saya Mr Nutty, dalam kesempatan lain saya tulis kisahnya.



Rujukan yg baik untuk dibaca 


Senin, 24 Desember 2018

Festive season

I went to the garden centre on Friday evening to buy winter flowers for hanging baskets, Voila... What I found! Nothing, I couldn't find the flowers what I m looking for. Most of outside garden take over by pine [Christmas tree]. Inside stalls look good though, all the lights are lighting up.  
Gordon Rigg - Garden Centre, November 25th, 2018

Gordon Rigg - Garden Centre, November 25th, 2018



Gordon Rigg - Garden Centre, November 25th, 2018


When we arrived home, the night sky is cracked & lighted by the firework. The town hall bathed in colourful light as darkness falls. The lights-switched on to mark the beginning of a festive season. It's time for spending and shopping at the festive markets. Support your local traders.


Please don't ask me, did Jesus (Prophet Isa ibnu Maryam) have a Christmas tree? Honestly, I don't know, because I don't celebrate Christmas, but I do love shopping at this festive season also enjoy to see Christmas decorations around the neighbourhood. I believe Jesus didn't have it. Even in Britainthe first Christmas Trees came sometime in the 1830s. They became very popular in 1841.
Christmas decoration, Town centre 23rd, 2018


Christmas decoration, Town centre 23rd, 2018













Meski diatas saya tulis dalam bahasa Inggris, pertanyaan ini ditujukan untuk yg paham bahasa Indonesia. Untuk direnungan, apa hubungannya pohon terang "pohon Natal" dengan ajaran Jesus-Isa ibnu Maryam?  Ilmu tanpa agama adalah suatu kecacatan, dan agama tanpa ilmu merupakan kebutaan.





Kamis, 15 November 2018

Hari Pahlawan

"Remembrance Sunday"

Sehari setelah hari Pahlawan 10 November di Indonesia, di Inggris tgl 11 November juga memperingati hari Pahlawan dikenal dengan "Armistice Day atau Remembrance Sunday". Seperti tahun-tahun yang lalu saya ikutan "join the crowd" di Cenotaph kota tempat saya tinggal. Cenotaph sebutan untuk Tugu Pahlawan, dibangun di setiap pusat kota kecil maupun kota besar di Inggris untuk menghormati jasa Prajurit yg mati di medan perang.

Remembrance Sunday 2018 ini bertepatan dengan 100 tahun berakhirnya perang di Eropa yang dikenal dengan Perang Dunia Pertama /WWI (dalam hal ini  saya tidak setuju dengan istilah PDI/WWI). 11 November 1918 merupakan hari disepakatinya penghentian pertempuran (gencatan senjata) antara tentara sekutu Eropa dengan Jerman ditandai dengan kekalahan tentara Jerman. Kesepakatan ditandatangani di kota Compiegne Perancis pada jam 11 pagi.

Cenotaph






Setiap Prajurit & orang yang meninggal dalam perjuangan adalah Pahlawan.




٭٭٭٭٭







Upacara berjalan hikmat di tandai dengan peletakan karangan bunga dari kertas menyerupai bunga poppy yang juga disebut "The Poppy" & mengheningkan cipta. Hikmatnya acara sama seperti hikmatnya dengan peringatan hari Pahlawan  ketika saya masih pelajar di kota Bukittinggi dulu.

Kembali ke masa lalu, peringatan Hari Pahlawan di Indonesia ditandai dengan tabur bunga dan peletakan karangan bunga di Makam Pahlawan. Ibu-ibu peserta acara tabur bunga memakai pakaian Kebaya Nasional..

Sudah jadi kebiasaan di rumah ku dulu, pagi menjelang berangkat upacara rumah sudah ramai, ibu ku pagi-pagi sdh sibuk dengan konde (sanggul) nya. Biasanya saya suka diminta untuk membantu melihat apakah konde ibu ada pada posisi yang benar, "jangan sampai miring kiri atau miring kanan" kata ibu sambil mengingatkan juga untuk memeriksa apakah kain panjangnya rapi, tidak terlalu lebar atau terlalu mengecil kebawah agar mudah melangkah. Kemudian membersihkan sandal ibu yang sudah mulai menua agar terlihat berkilat, maklum istri seorang prajurit tidak punya banyak uang untuk membeli sandal baru. Terimakasih ibunda telah berbagi momen yang berharga ini sebagai proses pembelajaran untuk jadi seorang Wanita Indonesia.

Yang paling mengasikan pada peringatan hari Pahlawan adalah pawai obor malam hari. Beberapa hari menjelang pawai abangku & anak-anak tetangga yang semuanya anak laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) sibuk mempersiapkan obor mereka. Mulai dari mencari bambu/buluh , ngumpulin sabuk kelapa sebagai bahan pembuat obor.

Saya kebagian menonton pawai saja, berdiri di pinggir jalan bersama anak-anak tetangga lain sambil melambai-lambaikan tangan ketika abangku atau orang-orang yang dikenal melintas berbaris dengan pakaian Pramuka lengkap. Upacara dimulai setelah shalat Isha menuju makam Pahlawan Gulai Bancah. So sweet .. punya kesempatan main diluar rumah habis Magrib.

Pernah juga ikutan pawai obor sekali ketika itu ....  kalau nggak salah kelas 1 atau kelas 2 SMP, barisan kami tidak ikut ke Makam Pahlawan, kata panitia anak-anak & anak perempuan menunggu di tempat pusat upacara tepatnya Lapangan Kantin.

Pada akhir upacara ada api unggun renungan suci, sebelum renungan suci saya kebagian membaca puisi "AKU" karya Khairil Anwar, senangnya minta ampun serasa jadi artis gitu lho...


Rochdale Town Hall - Great Manchester
Ternyata Remembrance Sunday di Inggris tidak berbeda dengan peringatan Hari Pahlawan di Tanah Air dulu. Barisan anak Pramuka "Scout", Veteran, Prajurit aktif & Non aktif serta para "Cadet". Tak ada terlihat peserta upacara dan public yang berpakaian meniru seolah-olah mereka adalah prajurit yang ikut berperang di masa lalu, seperti berpakaian sebagai Admiral Nelson, King Arthur atau Ratu Elizabeth I. Mungkin mereka sangat memahami ini adalah memperingati hari bersejarah bukan "Halloween Party". 

Semangat & Nilai kebangsaan akan tertanam pada generasi berikut jika adanya interaksi antar generasi serta memberikan pemahaman sejarah yang benar bagi masyarakat di hari bersejarah tersebut.  Sebuah pepesan kosong jika pemahaman sejarah hanya dilakukan dengan meniru-niru gaya berpakaian prajurit/pahlawan di masa perjuangan kemerdekaan seperti Jendral Soedirman, Bung Tomo dll, kemudian merasa paling patriotik. Hehehe ketawa boleh dong  😄 😂 😂

RIDE OF RESPECT: Motorcycle Rides raising money for ex-servicemen and women. 100% of donations go to support those who need help. 
[Kumpulan pengendara motor melakukan touring untuk mengumpulkan dana untuk para Veteran & mantan prajurit pria dan wanita. 100% donasi yang terkumpul diberikan untuk mereka yang membutuhkan.] 



FOLLOW ME: Untuk mengikuti Posting berikutnya serta mendapatkan koleksi photo terbaru di http://ewilsahanson.wixsite.com/matahari-photography/home











Kamis, 31 Agustus 2017

Live Stream" dari Arafah - Saudi Arabia

Hari Arafah - Saudi Arabia


Labbayka Allāhumma Labbayk. Labbayk Lā Sharīka Laka Labbayk. Inna l-Ḥamda, Wa n-Niʻmata, Laka wal Mulk, Lā Sharīka Lak.
Arabic: لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ



Otoritas Saudi menetapkan 1 Dhulhijjah jatuh pada Rabu (23/8). Alhamdulillah tidak ada perbedaan antara negara-negara lain dan Saudi Arabia dalam penentuan awal bulan Dhulhijjah. 

Berdasarkan penetapan tersebut "Hari Arafah" jatuh pada 31 Agustus (9 Dhulhijjah). Saat itu sekitar 3 juta jemaah akan berkumpul (wukuf) di Arafah dekat Kota Mekah.

Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama Allah. Hal ini tercermin dalam Surat Al Maidah ayat 3 yang berbunyi:
"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat-Ku. Dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Al Maidah: 3).

Ayat tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad pada hari Jumat di Arafah.

Minerat Putih sebelah Timur Masdjid kota Damaskus - Syam

Pesan Allah Subānahu wa ta'alā yang disampaikan RasulAllah Muhammad allā Allāhu ʿalayhi wa-sallam pada hari Haji Akbar:
(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu 
(kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).

Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya 
kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.

Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari Haji Akbar bahwa sesungguhnya 
Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat,
maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah.
Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
(Al Qur'an Surat At Taubah ayat 1 -3)










Rabu, 09 Agustus 2017

MaKar di Cibubur

MaKar di Cibubur

Minggu pertama di bulan Juli 2017, hari itu aktifitas pagi dimulai dengan olahraga mencuci pakaian, tidak menarik memang.... Apalagi disaat berlibur di negeri Ibunda yang sudah lama kutungu-tunggu. Berbagai teori "bagaimana menghindari olahraga mencuci" sudah dipikirkan sejak kemarin, sepertinya teori "kalau tidak begini ya begitu" tidak ada yang pas di dunia percucian saat ini. Memang sich, masih dalam suasana Lebaran kios-kios laundry masih pada tutup, pahlawan-pahlawan laundry sedang menikmati libur tahunan di daerah kelahiran mereka sambil berbagi hasil jerih payah yang dikumpulkan selama bekerja di Ibukota.

1.Pahlawan laundry

Tidak terbayang olehku bagaimana Jakarta tanpa mereka; para ibu-ibu tukang cuci, pekerja laundry & mesin cuci, tentu nyonya-nyonya ibukota sangat berduka karena akan kehilangan waktu mereka untuk mencek status di halaman Facebook, tidak sempat lagi berbalas pantun di WhatsApp serta main perang-perangan di Twitter. Di era yang katanya globalisasi ini, wabah sosialita alam maya juga berimbas ke dunia sosialita alam nyata, semoga ini tidak berdampak negatif ke alam barzakh, Aameen.

Alhamdulillah, akhirnya satu baskom besar pakaian kotor selama berLebaran di Bukittinggi kemarin sudah tereksekusi, disusul oleh bunyi tuning...tuning di Handphone yang aku pinjam dari Ibu. Suara yang sangat kukenal memberi salam dan berkata: "Sudah siap-siap kah? Cecen on the way ketempatmu, kita MaKar di sekitar Cibubur aja ya. "

What...? Seumur-umur baru sekali ini diajak makar, sebelum sempat bertanya saluran telefon sudah terputus.

2.Tips menghindari OTT

Ku pandang isi koperku yang seperempat penuh karena tiga per empatnya sudah tereksekusi ditali jemuran. Seraya memilih stock pakaian bersih yang tersisa, "Itsy Bitsy Unteenie Weenie Black Polka Dot Abaya" pilihan ku jatuh pada abaya hitam berdoty-doty putih.

Abaya yang satu ini sering mengikuti perjalanan & petualanganku. Pilihan tepat untuk udara Jakarta yang panas, meskipun bahannya tebal tetapi lentur serta dilapisi kain furing yang membuat rasa adem dan nyaman di kulit, potongannya yang simpel membuat ku leluasa untuk bergerak, sesuai dengan gaya hukum Pythagoras berpakaian yang ku ciptakan untuk diriku sendiri: Simpel² + Kualitas² = Classy²  [ a² + b² = c² ]. Sering orang lupa atau tidak memahami bahwa disamping kualitas jahit, kualitas kain tidak kalah penting dibanding design/model potongan pakaian. Pakaian akan terlihat indah jika menggunakan bahan yang tepat dan nyaman bagi penggunanya. Meskipun harga sedikit diatas rata-rata pakaian berkualitas biasanya lebih awet [bertahan lama].

"Be Simple, Be Yourself & Be Original", setiap orang punya selera masing-masing dalam berbusana, untuk diri sendiri saya lebih cendrung menghindari penampilan yang OTT [Over The Top] serta yang memperlihatkan lekuk tubuh, bukannya sok sederhana atau sok alim, tetapi karena saya merasa nyaman dengan pilihan ku itu. Tata cara seseorang dalam berbusana dapat mencerminkan kondisi jiwa & kepribadian pemakai nya, untuk itu berbusanalah dengan baik untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.

"Don't be a fashion victim", boleh-boleh saja mengikuti fashion atau trend, tetapi bukan berarti kita harus jadi korban fashion. Dalam mengikuti trend perlu diperhatikan juga cocok atau tidak nya trend tersebut. Baju yang bagus dengan trend terkini belum tentu pas/bagus untuk semua orang, cocok atau tidaknya pakaian merupakan gabungan serta kombinasi dari warna, ukuran, model dan bentuk tubuh si pemakai. Berbahagialah jika bisa terlihat menawan dan anggun dengan pakaian yang simple dan santun tanpa memberi beban berat pada keuangan yg ada.

3.Di lokasi MaKar

*Meskipun sudah lama tak berjumpa, tidak akan butuh waktu lama untuk kembali merasakan keakraban seperti masa lalu.


Meskipun dengan kondisi yang tidak optimal, aku siap beraksi. Senang sekali dapat fasilitas VIP dijemput & disetirin Cecen menuju lokasi MaKar. Menjelang bertemu Cecen rasa ingin tahu tentang MaKar dan "Curiosity" apakah mata Cecen masih seperti dulu membuatku penasaran. Mata yang cantik dengan warna abu-abu kebiruan seperti orang Eropa, saya saja yang perempuan dulu suka melihat nya, apalagi kaum Adam?  [✔] Cek ternyata masih secantik dulu.

Setelah mengalami sedikit kemacetan, sampai juga di lokasi MaKar tepat waktu. Disiang panas begini terlihat sudah banyak mobil parkir di pelataran parkir, ada beberapa yang keluar meninggalkan lokasi dan banyak juga yang baru datang. Selain aku & kawan-kawan ternyata banyak juga yang ambil bagian di acara MaKar hari ini.  

Ternyata sudah yang menunggu, dengan mata berbinar-binar bahagia kurangkul kawan-kawan yang sudah sampai lebih dulu. Sapaan hangat dan senyum bahagia membawa kesejukan di hati. Di balai-balai bambu sambil bercanda ria cerita nostalgia di bangku kuliah dulu kamipun menyusun strategi MaKar diselingi salat Dhuhur yang memang sudah waktunya.

Didahului dengan acara cekrek.. cekrek di depan kamera, akhir nya acara MaKar dimulai, sebagai informasi saja hari ini acara MaKar tidak pakai bakar-bakaran berhubung tidak ada tukang sate yang lewat. Kami pun Makan sambil berkelaKar menikmati kuliner negeri bahari yang maknyuss. Uuups ternyata ada yang berulang tahun hari ini, sudah sangat lama tidak berjumpa membuat ku lupa, "Happy Birthday Cecen, may Allah bless you always"

Acara MaKar di Cibubur berakhir menjelang masuk waktu Ashar, kamipun meninggalkan lokasi menuju rumah Cecen sekalian numpang salat Ashar. Sepertinya acara berlanjut di rumah Cecen, tetapi saya mohon diri untuk pulang lebih awal. Dengan rasa haru dan berterimakasih ku ucapkan Sayonara semoga kita diberi rahmat oleh yang Maha pencipta & penjaga alam semesta agara kita dapat berjumpa kembali.



4. VIP plus plus


Lagi-lagi fasilitas VIP aku dapati dari saudara ku Memen Melwani, enak memang diantarin sampai rumah, bukan hanya disetirin aja ada tambahan lain, pokoknya plus plus dech. Terimakasih Af Rafles & Memen Melwani atas plus-plusnya.

Banyak yang ingin ku ceritakan tentang aksi MaKar bersama mereka; Neneng Syofinar yang selalu mempunyai ide-ide menarik, Kimung Mulyani kawan tertawa sebelum tidur di kos-kosan dulu, Een Enidawati yang selalu sedekah senyum membuat hati jadi tentram dan Uung Bukherma yang mempunyai hati yang lapang dan tenang setenang air telaga. 

Selain itu ada rasa kangen untuk bertemu dengan sobat ku Ita, "hai.. Ita Elita semoga kamu sehat & baik-baik saja". Uni Lis Lisnawati, serta Reni Ajo yang sempat aku hubungi tetapi gagal untuk bertemu, begitu juga dengan Rina Efrida yang hanya sempat bertemu di bandara Minangkabau, serta teman-teman lain yang belum ada kesempatan untuk bertemu.

Dimulai dengan kisah pahlawan laundry, hingga sedikit berbagi tip gaya hukum Pythagoras ku sampai acara MaKar di Cibubur. Sekarang saya disini duduk di depan layar monitor sambil memainkan jemari di atas keyboard menyelingi aktifitas rutin ku. Untuk hari ini sampai disini dulu.


Acara MaKar di Cibubur untuk menjalin silaturahmi & menjaga tali persahabatan - Ukhuwah Islamiyah yang sudah lama terputus oleh jarak dan waktu.

Muhaimin Iskandar: Berpikirlah Seperti Orang Minang. *Muhaimin Iskandar (Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik  Indonesia  periode 20...